Tanggap Darurat: Penanganan Bencana Maritim di Sleman


Tanggap Darurat: Penanganan Bencana Maritim di Sleman

Bencana alam bisa terjadi kapan saja dan di mana saja, termasuk di wilayah pesisir seperti Sleman. Oleh karena itu, tanggap darurat dalam penanganan bencana maritim sangat penting untuk dilakukan.

Menurut Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sleman, Ahmad Firdaus, tanggap darurat merupakan langkah awal yang harus dilakukan dalam penanganan bencana maritim. “Kesiapan dan respons cepat sangat diperlukan agar korban bisa segera mendapatkan pertolongan,” ujar Ahmad.

Salah satu upaya tanggap darurat yang dilakukan adalah dengan membentuk tim reaksi cepat yang siap standby 24 jam. Tim ini terdiri dari petugas dari berbagai instansi terkait seperti BPBD, Basarnas, TNI AL, dan Polair. Mereka dilatih untuk merespons bencana maritim dengan cepat dan efektif.

Selain itu, peran masyarakat juga sangat penting dalam tanggap darurat bencana maritim. Masyarakat di pesisir harus terus dilatih tentang tindakan evakuasi dan pertolongan pertama pada korban bencana. “Kami juga terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat agar mereka siap menghadapi bencana maritim,” tambah Ahmad.

Dalam penanganan bencana maritim, koordinasi antarinstansi juga merupakan kunci utama. Menurut Kepala Basarnas DIY, Budi Santoso, “Koordinasi yang baik antarinstansi sangat penting agar penanganan bencana maritim bisa dilakukan secara efektif dan efisien.”

Sebagai upaya preventif, BPBD Sleman juga terus melakukan peningkatan infrastruktur dan sistem peringatan dini bencana maritim. “Kami terus melakukan pemetaan daerah rawan bencana maritim dan memasang alat peringatan dini di sejumlah titik strategis,” papar Ahmad.

Dengan adanya upaya tanggap darurat yang efektif, diharapkan penanganan bencana maritim di Sleman bisa lebih baik dan korban bisa segera mendapatkan pertolongan yang dibutuhkan. Tanggap darurat memang sangat penting dalam situasi darurat seperti ini.